Festival yang pertama kali digelar tahun 1989 ini
adalah event tahunan seni budaya yang telah menasional dan menjadi favorit
masyarakat Yogyakarta. Perjalanan selama 26 tahun tersebut makin
memantapkan FKY sebagai sebuah etalase berformat festival. Tidak hanya itu, FKY
telah dikenal luas sebagai “rumah” segala even seni dan budaya di Yogyakarta.
Berbagai wujud seni, baik rupa, pertunjukan, kriya, dan produk, selalu
disajikan dengan “kemasan” berbeda sehingga menumbuhkan kerinduan masyarakat terhadap
event ini.
DANDAN dalam bahasa Jawa memuat dua aktivitas:
bersolek dan berbenah. Bersolek selalu identik dengan aktivitas yang menuntun
pada kualitas estetika; paras atau penyajian. Sedangkan berbenah identik dengan
upaya perbaikan fisik atau non-fisik. Membawa keduanya sebagai konsep dalam FKY
27, adalah upaya untuk menyajikan seni dan budaya Yogyakarta, baik di wilayah
kota maupun kabupaten secara maksimal, sebagai wujud karakter dari Yogyakarta
sebagai kota seni dan budaya.
Bekerjasama dengan panita FKY XXVII tahun 2015, BC+A Ateliers turut berpartisipasi
memeriahkan dengan membuat suatu karya lighting yang mencerminkan kota
Yogyakarta dan diaplikasikan pada dua pintu masuk festival. Konsep yang
digunakan adalah See Our Yogyakarta,yang
konsep dan temanya membaur dengan konsep pada FKY 2015 , dimana kami membuat
gambaran kota Yogyakarta melalui ekspresi
lighting.
Proses pembuatan
-
Team BC+A Ateliers mensurvei lokasi yang akan didesain dan berdiskusi dengan ketua
panitia serta ketua tim kreatif. Lokasi yang dipilih adalah 2 pintu masuk Festival
sebelah utara dan selatan. Membuat
bidang penangkap bayangan dengan bidang yang datar, dimana bayangan yang
dibentuk berasal dari spot light yang
diarahkan pada potongan-potongan silhouette kota Yogyakarta yang telah digantung
pada atap pintu masuk bagian utara dan selatan agar tercipta silhouette kota
Yogyakarta pada bidang kain tersebut.
Proses Pengerjaan Instalasi
View Instalasi Sore Hari |
Bayangan yang Terbentuk di Malam Hari |
View Instalasi Malam Hari |